Selasa, 01 November 2011

PELAYANAN RSUD DOKTER SOEGIRI LAMONGAN KURANG MAKSIMAL


Sebagai layanan publik, pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soegiri Lamongan dinilai masih kurang maksimal. Selain sejumlah alat medis yang rusak, rumah sakit yang dibiayai oleh pemerintah inipun tidak memiliki dokter ahli yang memadahi.
Banyaknya keluhan dari masyarakat, dengan kurang maksimalnya pelayanan RSUD Dokter Soegiri lamongan, membuat wakil bupati setempat, Amar Syaifudin, segera melakukan pemeriksaan.
Dari pemeriksaan yang dilakukan ini, wakil bupati masih banyak menemukan kekurangan, baik dalam hal pelayanan secara umum, maupun pelayanan secara medik.
Seperti halnya yang terjadi di ruang radiologi. Ditemukan sejumlah alat yang dalam kondisi rusak, yakni alat yang digunakan untuk USG bagi ibu hamil, sehingga tidak lagi bisa digunakan. Bahkan, ct scan, yang berhrga milyaran rupiah, dan baru saja dibeli dengan biaya pemerintah, juga dalam kondisi rusak.
Selain alat yang rusak, adanya proyek teknologi informasi bernilai puluhan juta rupiah, yang sedianya akan dijadikan informasi pelayanan dari 33 puskesmas dan 2 rumah sakit di kabupaten lamongan, dalam kondisi mangkrak dan tidak dapat dioprasikan.
Wakil bupati lamongan, Amar Syaifudin, menghimbau kepada direktur rumah sakit, untuk segera melakukan perbaikan terhadap semua fasilitas yang tak dapat difungsikan tersebut. Mengingat, bagaimana rumah sakit akan memberikan pelayanan terhadap masyarakat jika alat yang harus digunakan tidak dapat dipergunakan.
Sementara itu, perihal rumah sakit yang tidak memiliki dokter spesialis yang memadahi, Dr. Fida, direktur RSUD Dokter Soegiri Lamongan, mengakui jika kesulitan untuk melakukan perekrutan. Pasalnya, setiap dibuka lowongan untuk dokter spesialis, selalu saja tidak ada yang bersedia mendaftarkan diri.

0 komentar:

Posting Komentar