Berbagai cara dilakukan untuk menyambut sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Di lamongan, warga melakukan tadarus dengan menggunakan Al-Qur’an Istanbul atau Al-Qur’an super mini.
Di sebuah mushallah desa Pagerwojo kelurahan Sukomulyo kecamatan kota Lamongan, warga setempat berbondong bondong menyambut sepuluh hari malam terakhir bulan Ramadhan, untuk mencari berkah malam Lailatul Qadar.
Kali ini sedikit berbeda. Umat islam yang biasanya menyambut dengan membaca Al-Qur’an biasa. Kini, warga bersama takmir mushallah setempat menggelar tadurus yang di iringi dengan bacaan Al- Qur'an istanbul atau al qur'an super mini.
Qur'an Istanbul merupakan Al-Qur’an langka, yang hanya berukuran kurang lebih dua centimeter kali tiga centimeter saja.
Meskipun ukurannya sangat kecil dan sulit di baca dengan kasat mata, tak menjadi halangan bagi pembaca al qur'an tersebut. Wargapun harus menggunakan kaca pembesar untuk membaca al qur'an istanbul.
Al qur'an istanbul atau mini, sengaja dikeluarkan takmir mushallah setempat, hanya pada saat malam tertentu, salah satunya, malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan.
Seperti yang diungkapkan oleh Nus Samsi, takmir masjid setempat. Qur’an Istambul tersebut, hanya dikeluarga setahun sekali, yakni pada saat bulan ramadhan saja. Usai tadarus, Al-Qur’an mini kemudian disimpan di tempat yang khusus, agar Al-Qur’an tak rusak.
Malam Lailatul Qadar, bagi umat islam, merupakan malam seribu bulan yang sangat dinanti-nantikan. Dimana, pada malam itu, segala dosa akan terampuni jika mau bertobat.
0 komentar:
Posting Komentar