Akibat kemarau panjang yang terjadi di kawasan Lamongan selama tiga bulan terakhir, membuat warga mengalami krisis air bersih. Kondisi tersebut, mengakibatkan ratusan warga yang berada di tujuh dusun terserang penyakit cacar air.
Kemarau panjang, yang membawa hawa panas, ditambah lagi dengan adanya krisis air, membuat ratusan warga yang berada di tujuh dusun di Lamongan, terserang penyakit cacar air.
Tujuh dusun tersebut, meliputi dusun Banjaran, dusun Balan, Mireng, Naor, Gampeng, Plembon, dan dusun Bulak watu, desa Banjar rejo, kecamatan Sukodadi, Lamongan.
Penyakit cacar air ini, mulai mewabah sejak pertengahan bulan puasa lalu. Awalnya hanya sekitar 50 warga yang terserang. Namun, selama satu bulan terakhir, kini mencapai ratusan penderita yang terserang cacar air.
Wabah penyakit yang baru kali pertama menyerang ini, mengakibatkan bintik hitam selayaknya luka bakar. Selain gatal, tubuh penderita mengalami panas dan demam yang cukup tinggi.
Havid, salah seorang penderita cacar yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP ini misalnya. Ia mengaku jika selama dua hari ini bolos sekolah akibat penyakit yang dideritanya. Rasa gatal dan panas akibat cacar yang hampir menyerang seluruh tubuhnya, membuat ia tak bisa konsentrasi saat menerima pelajaran di sekolah.
Ironisnya, meski peristiwa mewabahnya penyakit cacar air ini, telah lebih dari sebulan menyerang warga, namun dinas kesehatan kabupaten setempat, belum melakukan tindakan apapun. Sebagai pencegahan, warga hanya mendapatkan salep gatal-gatal dari puskesmas desa setempat.
Hal itu, diungkapkan oleh Thohir, sekretaris desa setempat. Menurutnya, setiap hari, penderita penyakit cacar ini terus bertambah. Namun, pemerintah daerah setempat, belum melakukan tindakan apapun, atau bahkan datang untuk memberikan bantuan terhadap warga yang menderita cacar air.
0 komentar:
Posting Komentar