Puluhan warga di lamongan, rabu siang (07/09/11), meluruk sebuah mapolsek setempat. Aksi ini, dipicu lantaran pihak kepolisian tidak juga memproses pelaku penganiayaan terhadap empat bocah saat usai melakukan takbir keliling beberapa hari yang lalu.
Dengan berjalan kaki, puluhan warga desa Kadung Rembuk, kecamatan Sukodadi, Lamongan ini langsung mendatangi mapolsek setempat dan meminta agar polisi segera menangkap pelaku penganiayaan yang hingga kini masih belum tertangkap. Bahkan warga menganggap polisi sama sekali belum melakukan tindakan apapun terhadap pelaku penganiayaan tersebut.
Aksi warga ini, merupakan aksi solidaritas terhadap empat bocah warga desa setempat yang telah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh puluhan pemuda dari desa tetangga, yang salah satu pelakunya diduga merupakan oknum T-N-I yang bertugas di wilayah semarang, jawa tengah, warga dusun Bugan, desa Kadung Rembuk.
Peristiwa tersebut berawal, ketika septiawan, 12 tahun, warga desa kadung, bersama tiga kawannya, yakni zainal, 16 tahun, wahid, 17 tahun, serta firmanda, 15 tahun,pada saat malam lebaran mengikuti takbir keliling.
Septiawan, salah satu korban menuturkan, saat pulang, di tengah perjalanan menuju desanya, keempat korban dihadang oleh belasan pemuda yang diduga teler usai melakukan pesta minuman keras. Tanpa basa basi, belasan pemuda ini langsung menganiaya korban hingga mengalami luka serius, yang rata-rata di bagian kepala.
Meski peristiwa tersebut telah dilaporkan ke polsek setempat, namun hingga kini, pihak kepolisian belum melakukan tindakan apapun dan terkesan membiarkan aksi brutal puluhan pemuda tersebut. Warga menuntut, agak pihak kepolisian bersikap adil dan segera memproses penganiayaan tersebut tanpa tembang pilih.
0 komentar:
Posting Komentar