Memasuki musim kemarau tahun ini, sejumlah waduk di Lamongan telah mengalami kekeringan. Akibatnya, ratusan hektar tanaman padi milik petani mati akibat kekurangan air. Kondisi ini, membuat petani mengalami gagal panen dan merugi puluhan juta rupiah.
Akibat kemarau panjang yang telah terjadi hampir tiga bulan terakhir, membuat debit air beberapa waduk yang selama ini diandalkan oleh para petani di lamongan, kini mulai berkurang, bahkan sebagian besar waduk telah mengering.
Sementara pasokan dari wadung Gondangpun kini sudah tak lagi bisa mereka rasakan.
Petani yang hanya mengandalkan tadah hujan, berdampak pada mengeringnya ratusan hektar tanaman padi yang berada di kawasan tersebut. Kekeringan ini melanda tanaman padi yang rata-rata berusia sekitar 50 hari banyak yang puso akibat kekurangan air dan tidak bisa diharapkan lagi untuk dipanen.
Keadaan ini, terang saja menyesakkan para petani. Sebab, sebelum kekeringan ini melanda, mereka telah dibuat susah dengan gagal panen akibat serangan hama wereng.
Para petani mengaku, nekat menanam padi di sawah mereka untuk menutupi kerugian musim tanam sebelumnya yang mengalami gagal panen.
Petani di lamongan ini, hanya mampu berharap, adanya upaya dari pihak terkait untuk memberikan pelayanan irigasi yang memadai bagi petani. Karena rata-rata bertani adalah satu-satunya pencaharian bagi mereka.
0 komentar:
Posting Komentar