Senin, 03 Oktober 2011

TOLAK RELOKASI PASAR BABAT, ANTAR PEDAGANG NYARIS BENTROK


Relokasi pedagang pasar babat, senin siang, diwarnai aksi adu mulut dan nyaris terjadi bentrok antara sesama pedagang. Keributan tersebut berawal, saat anggota APPSI membongkar lapak pedagang lain tanpa ijin pemiliknya.

Keributan antara pedagang dan angggota asosiasi pedagang pasar babat ini terjadi di depan pintu masuk pasar. Keributan dipicu arogansi anggota APPSI yang membongkar lapak pedagang ikan saat pemilknya sudah pulang.

Pedagang yang awalnya menolak untuk direlokasi, akhirnya tak terima dengan sikap sewena-wena dari asosiasi pedagang tersebut. Keributan baru bisa reda setelah polisi menerjunkan puluhan anggotanya di sekitar pasar.

Pihak pemerintah kabupaten setempat, memberikan batas akhir untuk melakukan pembongkaran lapak  hingga hari senin. Karena terpaksa, pedagangpun dengan berat hati membongkar lapal-lapak mereka. Dan sedianya akan dijadikan pasar modern dan menggusur pedagang lama.

Berbagai usaha telah dilakukan oleh pedagang untuk mempertahankan lapak mereka yang merupakan sumber penghasilan satu-satunya. Namun usaha mereka tak berhasil. Pemerintah daerah lamongan dan investor masih tetap akan melakukan pembangunan pasar. Para pedagang pasar babat untuk sementara dibangunkan tempat penjualan sementara di pasar agrobis.

Musriah, salah satu pedagang ini misalnya. Karena terpaksa, ia harus membongkar lapaknya sendiri jika tak ingin dibongkar paksa oleh pemerintah setempat. 

Saat ini di pasar agrobis sudah didirikan tempat sementara untuk para pedagang yang berasal dari pasar babat. Tempat itu berada di blok paling timur pasar yang dibangun dengan dana lebih dari 26 milyar tersebut.

Menurut rencana, para pedagang yang pindah dari pasar babat akan menempati pasar agrobis selama pembangunan pasar babat berlangsung. Namun, dari 2389 pedagang, pihak pemerintah setempat hanya menyediakan 1473 lapak saja, sementara yang lainnya terpaksa harus kehilangan pekerjaan.

0 komentar:

Posting Komentar