Minggu, 26 Februari 2012

HARGA GABAH ANJLOK, PETANI LAMONGAN RESAH

Penderitaan petani, khususnya yang berada di kabupaten lamongan, sepertinya tak pernah usai. Setelah tanaman mereka diserang hama wereng dan cuaca buruk yang mengakibatkan tanaman padi mereka membusuk, kini mereka kembali dibuat resah dengan anjloknya harga gabah.

Memasuki masa panen, tidak serta merta membuat petani merasa senang. Kini, mereka justru diresahkan dengan anjloknya harga gabah . Hal itu, khususnya dialami oleh petani yang berada di desa Kebet, kecamatan kota Lamongan.

Sebelumnya  harga gabah basah satu kilo gramnya mencapai Rp. 3.000,- hingga Rp. 3.200,-  namun  memasuki musim panen kali ini harga gabah anjlok menjadi  Rp. 2.500,- Rp. 2.700,- saja untuk setiap kilogramnya.

Muslikin, salah satu petani desa setempat, mengakui jika harga gabah saat ini anjlok. Hasil yang dihasilkan dari panen saat ini, tidak sepadan dengan beaya yang dikeluarkan untuk perawatan, terlebih lagi untuk ongkos panen.

Untuk itu, petani berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk mangatasi   permainan tengkulak tersebut, agar harga gabah tidak semakin anjlok. Karena tanpa ada campur tangan pemerintah hasil panen petani tidak sebanding dengan biaya produksi dan mahalnya harga pupuk dan obat pertanian.

Sementara itu, Syaifullah Yusuf, wakil gubernur Jawa Timur, saat menghadiri harlah muslimat NU lamongan, menegaskan, pihak pemprov akan segera melakukan tindakan dengan anjloknya harga gabah tersebut. Salah satunya, memerintahkan kepada pihak Bulog untuk melakukan pembelian langsung terhadap gabah petani dengan harga yang disesuaikan dengan harga pasaran.

Kesengsaraan yang dialami oleh petani ini, bukan kali pertama terjadi. Pada musim panen sebelumnya, petani diserang dengan hama wereng dan cuaca buruk yang membuat tanaman padi mereka membusuk sehingga mereka mengalami gagal panen. Mestinya, pemerintah harus mencari solusi agar kejadian serupa tidak lagi dialami oleh para petani, khususnya di lamongan.

0 komentar:

Posting Komentar