Melonjaknya harga beras di pasaran. Membuat bulog lamongan mempercepat pendistribusian beras untuk rakyat miskin. Bahkan jatah raskin untuk bulan september didistribusikan bulan agustus. Kondisi ini dilakukan agar warga miskin tidak kesulitan mendapatkan beras yang semakin mahal menjelang datangnya ramadhan dan lebaran.
Meski datangnya bulan suci ramadhan masih kurang beberapa hari, namun harga sejumlah kebutuhan pokok sudah mulai beranjak mahal, di antaranya harga beras. Bahkan di sejumlah pasar tradisonal harga beras ini mengalami kenaikan signifikan.
Sebelumnya harga beras hanya enam ribu hingga tujuh ribu rupiah, kini harganya sudah mencapai Rp.7.000 hinga Rp.8.000 per kilogram. Mahalnya harga beras ini sangat meresahkan petani di lamongan, mengingat sebagian besar petani mengalami gagal panen lantaran tanaman padi mereka terserang hama wereng.
Menyikapi hal ini, badan urusan logistik lamongan, terpaksa mempercepat pendistribusian beras miskin kepada masyarakat. Jatah beras bulan agustus dan september yang seharusnya diberikan bulan september mendatang, pada akhir juli ini sudah dibagikan.
Rudiyanto, kepala bulog sub lamongan, menegaskan, pendistribusian raskin yang dipercepat ini untuk membantu warga miskin di sela-sela mahalnya harga beras menjelang datangnya ramadhan dan lebaran.
Untuk satu keluarga miskin yang biasanya hanya mendapat jatah raskin lima belas kilogram, saat ini mereka menerima sebanyak tiga puluh kilogram lantaran ditambah dengan jatah bulan september.
Saat ini, dalam satu bulanya, bulog lamongan dan gudang bulog babat mendistribusikan jatah beras untuk warga miskin sebanyak satu juta dua ratus tujuh puluh ribu empat ratus sepuluh kilogram yang diberikan pada kepada 84.694 keluarga miskin di lamongan.
0 komentar:
Posting Komentar