Jumat, 29 Juli 2011

SEKOLAH RUSAK, SISWA TAKUT TERTIMPA ATAP

Memasuki sekolah baru, bagi siswa sekolah dasar, merupakan pengalaman yang sungguh berarti. Namun di lamongan, siswa sekolah dasar ini justru khawatir tertimbun atap lantaran kondisi gedung sekolah yang tak lagi layak dipakai.

Mahalnya biaya pendidikan, khususnya di lamongan, ternyata tak bisa dirsakan siswa secara merata. Hal itu terbukti, dengan kondisi gedung Sekolah Dasar Negeri Sidobogem, yang berada di desa Sidobogem, kecamatan Sugio, Lamongan, sungguh amat memprihatinkan.

Tujuh ruang kelas, serta ruang guru, dari sekolah milik pemerintah ini, rusak parah. Seluruh atap dari bangunan hampir saja runtuh. Untuk mencegah agar tidak ambruk, pihak sekolah terpaksa menyanggah atapnya dengan batangan bambu.

Selain itu, tembok bangunanpun telah rapuh dan mengelupas. Di tambah lagi, kondisi atas yang banyak berlubang, menyebabkan sekolah ini selalu tergenang air saat hujan tiba.
Kondisi ini, terang saja membuat siswa yang tengah belajar menjadi takut. Mereka khawatir, sewaktu-waktu atap bangunan ini ambruk dan menimpa mereka.

Kacung pramono, kepala sekolah SD Negeri Sidobogem menegaskan. Sejak sekolah ini dibangun, yakni pada tahun 1977 hingga sekarang, belum pernah menerima bantuan dari pemerintah. Terpaksa, delapan puluh dua siswanya, kini harus belajar dengan kekhawatiran lantaran ancaman yang sewaktu-waktu bisa menyelakai mereka.

Sebenarnya, kelapa sekolah, telah berulang kali mengajukan permohonan kepada pemerintah kabupaten setempat. Namun, belum juga mendapat tanggapan.

0 komentar:

Posting Komentar