Jumat, 12 Agustus 2011

MAKAM SUNAN DRAJAT DIPADATI PEZIARAH


Memasuki bulan ramadhan, sejumlah makam tokoh penyebar agama islam  ramai dikunjungi penziarah. Hal ini seperti terjadi di makam Sunan Drajat,  salah satu wali songo,   di Lamongan, jawa timur. Bagi sejumlah peziarah,   mendo’akan  penyiar islam yang sudah meninggal saat bulan ramadhan dapat mendatangkan kedamaian tersendiri.

Bulan suci ramadhan menjadi  moment tersendiri  bagi sejumlah  umat islam. Mereka melakukan ziarah ke makam tokoh-tokoh penyiar islam zaman  dulu.

Diantara makam yang ramai penziah saat bulan puasa ini adalah makam Sunan Drajat di desa drajat kecamatan paciran lamongan.

Sunan Drajat  yang memiliki nama kecil Raden Qosim atau Raden Syarifuddin ini,  wafat pada tahun 1522 setelah berdakwah di daerah pesisir gresik dan lamongan.

Menurut Raden Adi Susanto, keturanan Sunan Drajat ke empat belas, di antara ajaran Sunan Drajat yang dikenal masyarakat adalah Catur Piwulang. Dan tulisan ajaran ini tertera di area pemakaman.

Ajaran ini intinya mengajarkan agar kita memberi  tongkat kepada orang buta, memberi  makan kepada yang kelaparan, memberi  pakaian kepada yang telanjang serta memberi  payung kepada yang kehujanan. 

Sementara itu, menurut Mohamad Safari, salah seorang peziarah, mendo’akan penyiar islam saat bulan ramadhan  dapat mendatangkan kedamaian tersendiri.

Di komplek pemakaman ini juga terdapat sumur dan bayang gambyang,  tempat musyarawah peningglan Sunan Drajat.

Selain itu, di luar area pemakaman  terdapat penjualan berbagai jenis sofenir peralatan beribadah.

0 komentar:

Posting Komentar