Tiga jalur alternatif di kawasan lamongan, yang menghubungkan antara Bojonegoro-Ttuban-Lamongan-Gresik, mengalami kerusakan parah dan tak mungkin bisa digunakan untuk mudik lebaran. Kerusakan terparah, terjadi wilayah kecamatan solokuro dan karang binangun.
Tiga jalur alternatif, yang mengalami kerusakan parah ini, terjadi di kecamatan Deket, kecamatan Pucuk, serta kecamatan Sukodadi, Lamongan.
Jalur alternatif yang menghubungkan jalan raya pantura Lamongan dengan jalan raya Den Deles ini biasanya digunakan pengguna jalan menuju wilayah Tuban atau Gresik bila di jalur poros pantura Lamongan mengalami kemacetan.
Namun saat ini, jalur alternatif sepanjang 25 Km ini sebagian besar aspalnya mengelupas. Bahkan di sejumlah titik kondisi fisik jalan ambles.
Kerusakan terparah di antaranya terjadi di jalan raya di desa Takeran kecamatan Solokuro. Kerusakan diduga akibat sering dilalui oleh kendaraan besar sementara kondisi tanah yang labil membuat jalan menjadi amblas.
Darum, salah seorang pengguna jalan mengaku, rusaknya jalan ini mengganggu pengguna. Selain dapat merusak kendaraan rusak, juga rawan kecelakaan terutama bagi pengguna kendaraan roda dua. Mereka yang kurang waspada akan terjatuh.
Dan dapat dipastikan bila tidak segera diperbaiki, maka rusaknya jalan sangat mengganggu para pemudik yang menggunakan jalur alternatif ini saat lebaran nanti.
Menurut AKP Paulus Sujatmiko, dari ketiga jalur alternatif tersebut, jika dalam kurun waktu H-10 lebaran belum ada perbaikan, maka akan dipasang baner himbauan yang menyatakan tak bisa digunakan sebagai jalur alternartif.
Sementar itu, saat ini di jalur poros pantura lamongan-subaraya masih dilakukan perbaikan. Dan diperkirakan akan selesai sebelum H-7 lebaran.
0 komentar:
Posting Komentar