Hanya karena menggunakan Jamkesmas, seorang warga miskin di lamongan, yang merupakan korban pembakaran ayah angkatnya, ditelantarkan selama 16 jam oleh rumah sakit tanpa adanya penanganan.
Beginilah potret pelayanan kesehatan di negeri ini. Meski penyerapan APBN paling besar terkucur pada bidang kesehatan, namun bagi warga miskin, belum bisa merasakan kemudahan dalam berobat.
Hanya gara-gara menggunakan kartu Jamkesmas, Nita Eviana, yang merupakan korban pembakaran yang dilakukan oleh ayah angkatnya, rabu malam, hingga kamis siang belum juga mendapat penanganan dari dokter RSUD Dokter Soegiri Lamongan.
Kondisi gadis belia ini sungguh memprihatinkan. Ia terus meronta menahan rasa panas akibat luka bakar yang lebih dari 50 %. Untuk menenangkannya, sejumlah keluarga berusaha mengipasinya dengan menggunakan kipas tradisional. Pasalnya, pihak rumah sakit melarang keluarga korban menggunakan kipas angin di dalam ruangan.
Melihat pasien yang terus meronta menahan sakit tanpa ada tindakan dari tim dokter rumah sakit, membuat Atik, ibu angkatnya tak kuasa melihat kondisi anak yang mulai bayi telah dirawatnya. Perempuan paruh baya ini, hanya menangis histeris di luar ruangan.
Ia hanya menyesalkan pihak rumah sakit yang tak kunjung menangani anaknya. Padahal, kartu Jamkesmas yang diperuntukkan untuk warga miskin telah diserahkan kepada pihak rumah sakit sejak rabu sore. Namun, hingga kamis siang pasien belum juga ditangani.
Sementara, Dokter Eko Budi Santoso, wakil direktur RSUD Dokter Soegiri Lamongan, menyangkal jika belum melakukan penanganan. Menurutnya, pihak rumah sakit, telah melakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Terkait kondisi pasien yang terus meronta, itu merupakan hal yang wajar bagi korban terbakar. Selanjutnya, pasien akan segera dipindahkan ke ruang ICU untuk diisolasi agar tidak mengganggu pasien lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar