Sabtu, 15 Oktober 2011

EKSEKUSI PASAR BABAT RICUH, RATUSAN PEDAGANG LAKUKAN PERLAWANAN


Eksekusi pasar Babat yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Lamongan, minggu siang, diwarnai kericuhan. Kericuhan dipicu, lantaran ratusan pedagang berusaha melawan petugas yang melakukan eksekusi.
Setelah tertunda dua hari dari dead line semula, pemerintah kabupaten Lamongan, bersama dengan investor, minggu siang, akhirnya benar-benar melaksanakan ancamannya dan melakukan eksekusi pasar Babat dengan alat berat.
Alat berat ini, langsung merobohkan satu persatu bangunan yang selama ini dijadikan ribuan pedagang untuk mencari nafkah.
Sementara itu, diluar pagar betis yang dijaga ketat ratusan petugas gabungan dari Satpol PP kabupaten Lamongan, Polres Lamongan, serta T-N-I, terjadi kericuhan antara petugas dengan ratusan pedagang.
Kericuhan ini dipicu, lantaran pedagang berusaha melawan saat melihat lapak dagangan mereka diratakan. Saat mereka hendak memasuki area pembongkaran, petugas yang bersiaga langsung menghadang mereka. Akhirnya, bentrokpun tak dapat dihindarkan.
Namun, kuatnya pengamanan yang dikerahkan dalam eksekusi, membuat ratusan pedagang ini tak dapat berbuat banyak. Sejumlah pedagang yang diduga sebagai profokator akhirnya diamankan oleh petugas.
Lia, salah satu pedagang, mengaku pasrah dengan kondisi tersebut. Meski ia bersama pedagang lainnya berusaha melawan, namun, hal itu sia-sia. Dengan dilakukannya eksekusi pasar ini, ia mengaku telah kehilangan pekerjaan. Tragisnya lagi, semua barang dagangannya akan membusuk karena ia tak bersedia untuk pindah ke pasar agrobis.
Meski mendapat perlawanan, proses eksekusi pasar Babat yang berada di persimpangan empat kabupaten inipun terus berjalan. Alat berat yang dijaga ketat ratusan petugas keamanan, satu persatu terus merobohkan bangunan pasar.

0 komentar:

Posting Komentar