Senin, 18 Juni 2012

PERESMIAN GEDUNG DPRD LAMONGAN, MAHASISWA KADO DUA POCONG MAYAT DAN KARANGAN BUNGA


Proses peresmian gedung DPRD Lamongan yang baru selasa siang dilakukan, diwarnai aksi unjuk rasa oleh belasan mahasiswa yang mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia( PMII) Lamongan. Dalam aksinya, belasan mahasiswa ini menutup mata dengan kain hitam dan menghadiahkan dua buah pocong mayat sebagai simbol matinya hati nurani wakil rakyat. Aksi sempat memanas saat belasan mahasiswa ini mengumpulkan tanda tangan dengan cat di tengah jalan dan dihalangi petugas.

Dengan mata tertutup kain hitam serta membawa dua buah pocong dan  karangan bunga, belasan mahasiswa yang mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia cabang lamongan ( PMII) ini melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD yang diresmikan oleh bupati lamongan serta anggota dewan lamongan  di jalan  Basuki Rahmad Lamongan selasa siang.

Dalam orasinya, belasan mahasiswa ini menilai, dengan diresmikannya kantor DPRD yang baru ini para wakil rakyat sudah tidak lagi mengedepankan aspirasi rakyat. Selain itu,  juga merupakan tindakan penghamburan uang yang mestinya lebih pantas digunakan untuk mengentaskan kemiskinan di lamongan yang terus bertambah setiap tahunnya.

Selain menutup mata dengan kain hitam, mahasiswa inipun membawa dua pocong mayat beserta sebuah karangan bunga yang ditujukan kepada anggota DPRD kabupaten lamongan, serta sejumlah spanduk yang berisi hujatan kepada angota dewan yang selalu mengeruk uang rakyat untuk memperkaya diri sendiri.

Benu, koordinator aksi mengaku, aksi tutup mata dengan kain hitam serta dua buah pocong yang dihadiahkan kepada anggota dewan ini sebagai simbol matinya hati nurani wakil rakyat karena telah membangun gedung baru senilai dua puluh tujuh  milyar  ditengah penderitaan rakyat kecil.

Aksi demo belasan mahasiswa ini sempat memenas dengan petugas dari polres lamongan saat belasan mahasiswa melakukan pengumpulan tanda tangan di tengah jalan dengan mengunakan cat.

Selanjutnya, aksi ini ditutup dengan peletakan dua buah pocong serta karangan bunga di depan gerbang kantor dewan yang diresmikan dengan kawalan ketat petugas dari polres lamongan.

Meski mendapat kado dari mahasiswa, tidak ada satupun dari anggota dewan yang bersedia menemui peserta aksi. Mereka lebih memilih di dalam gedung sambil menikmati fasilitas baru yang dibuat di atas penderitaan rakyat.

0 komentar:

Posting Komentar